Senin, 18 Juni 2012

Analytical Hierarchy Process


Pemilihan Strategi – Proses Analisis Hirarki

Konsep AHP

AHP merupakan metode pengambilan keputusan dari suatu masalah multifaktor yang kompleks yang disusun menjadi suatu hirarki. AHP menggunakan proses dan aplikasi yang berbasis matematik untuk prioritas alternatif. Analisis AHP cocok digunakan pada permasalahan yang melibatkan kriteria-kriteria kualitatif yang sulit dikonversi ke dalam bentuk data kuantitatif. Pengukuran dilakukan melalui perbandingan berpasangan dan berdasarkan pada pendapat dari para ahli dalam perolehan skala prioritasnya.
Dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, ada tiga prinsip yang mendasari pemikiran AHP, yakni: prinsip menyusun hirarki, prinsip menetapkan prioritas, dan prinsip menentukan konsistensi logis.

2.5.2        Penyusunan Hierarki
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. Suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level. Level pertama dari suatu hirarki adalah tujuan/sasaran dari sistem yang akan dicari solusinya. Setelah menetapkan tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda, dimana kriteria-kriteria yang terdapat pada level yang sama memiliki kepentingan yang hampir sama pula dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok, jika perbedaan terlalu besar maka harus dibuatkan level yang baru. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan) dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

2.5.3        Menetapkan Prioritas
Prioritas dari kriteria-kriteria dapat dipandang sebagai bobot atau kontribusi kriteria tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. AHP melakukan analitis prioritas kriteria dengan metode perbandingan berpasangan antar dua kriteria hingga semua kriteria yang ada tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan, baik secara langsung (diskusi) maupun tidak (kuesioner).
AHP menggunakan pairwise comparison matrix (matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di atasnya.
Nilai-nilai yang disarankan untuk membuat matriks perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Skala Banding Berpasangan (PairwiseComparison Scale)
Tingkat Kepentingan
Definisi
Penjelasan
1
Kedua kriteria sama pentingnya (equal)
Kedua kriteria memberikan kontribusi yang sama
3
Kriteria yang satu sedikit lebih penting dibadingkan kriteria lainnya (moderat)
Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyukai/memihak kriteria satu dibanding yang lain

5
Kriteria yang satu esensial atau sangat penting dibanding kriteria lainnya (strong)
Pengalaman dan penilaian dengan dibanding yang lain kriteria satu menyukai / memihak
7
Kriteria yang satu jelas lebih penting dibanding kriteria lainnya (very strong)
Kriteria yang satu dengan kuat disukai dan dominasinya praktek tampak nyata dalam praktek

9
Kriteria yang satu mutlak lebih penting dibanding kriteria lainnya (extreme)
Bukti-bukti yang memihak kepada kriteria yang satu atas yang lain berada pada mungkin tertinggi yang tingkat persetujuan

2,4,6,8
Nilai-nilai tengah (intermediate) antara dua nilai yang berdekatan
Diperlukan kompromi antara dua pertimbangan

Resiprok
Apabila telah diberikan angka kepada kriteria i dibandingkan kriteria j, maka angka yang diberikan kepada kriteria j dibandingkan kriteria i adalah kebalikan (resiproknya)


Menentukan Konsistensi Logis
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. Matriks perbandingan berpasangan disebut konsisten jika dua aturan berikut terpenuhi:
aij = aij .akj                      ... (1)
       aij =   1/aji                      ... (2)
          dimana i, j, dan k merupakan alternatif.
Pada matriks yang konsisten dengan sempurna, semua perbandingan aij adalah berdasarkan persamaan aij=pi /pj, dimana pi adalah prioritas dari alternatif i .

p1/p1
...
p1 /pj
...
p1 /pn
...
1
...
...
...
pi /p1
...
1
...
pi /pn
...
...
...
1
...
pn /p1
...
pn /pj
...
pn /pn




Manfaat AHP

Metoda AHP digunakan untuk dapat menimbulkan gagasan dalam melaksanakan suatu tindakan, dan untuk mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut. Selain itu juga untuk membantu memecahkan suatu kondisi yang kompleks. Manfaat dari metoda ini adalah:
1.      Suatu cara praktis untuk menangaini secara kuantitatif bermacam hubungan fungsional dalam suatu jaringan yang kompleks.
2.      Suatu alat yang mampu memadukan pernecanaan ke depan (yang diproyeksikan) dan perencanaan ke belakang (yang diinginkan) dengan cara interaktid yang mencerminkan pertimbangan dari semua staf manajerial yang berkepentingan. Keluarannya adalah aturan-aturan yang eksplisit untuk mengalokasikan sumber daya di antara berbagai tawaran strategi yang sudah ada ataupun baru – atau untuk mencapai seperangkat sasaran perusahaan dari berbagai alternative skenario lingkungan.
3.      Suatu cara baru untuk:
-          Memadukan data keras dengan pertimbangan subyektif tentang faktor-faktor tanwujud
-          Memasukkan pertimbagnan bebearpa orang dan memecahkan konflik
-          Melakukan analisis sensistivitas dan revisi dengan biaya murah
-          Menggunakan prioritas marjinal maupun prioritas rata-rata untuk membimbing pengalokasian
-          Meningkatkan kemampuan manajemen untuk melakukan “perimbangan” secara eksplisit
4.      Suatu teknik yang melengkali berbagai teknik lain (manfaat/biaya), prioritas, meminimumkan resiko untuk memilih proyek atau aktivitas.
5.      Suatu pengganti tunggal untuk aneka ragam skema untuk memproyeksikan masa depan dan melindungi terhadap resiko dan ketidakpastian.
6.      Sarana untuk memantau dan membimbing prestasi organisasi ke arah seperangkat tujuan yang dinamis.

Langkah AHP

Pada dasarnya langkah-langkah melakukan pemilihan strategi dengan menggunakan AHP adalah sebagai berikut:
1.      Definisikan perosalan secara rinci berikut dengan pemecahan yang diinginkan
2.      Bentuk model hierarkri dari sudut pandang managerial menyeluruh (dari tingkat puncak hingga solusi praktis)
3.      Buatlah matris banding berpasangan dari setiap kriteria dan elemennya
4.      Memeriksa semua pertimbangan yang ada dalam matriks yang telah dibentuk. Jika terdapat dua pertimbangan yang sama, hitung saja rata-rata geometriknya
5.      Bentuk pertanyaan untuk membandingkan pertimbangan-pertimbangan tersebut kemudian cari datanya
6.      Lakukan 3 langkah sebelumnya pada setiap tingkat hierarkri
7.      Hitung vector prioritas, dimana vektor tersebut dihitung secara menyeluruh dari atas hingga bawah, sehingga vektor prioritas paling bawah adalah vektor prioritas menyeluruh. Jika ada beberapa buah vektor prioritas, hitung saja rata-rata aritmatiknya
8.      Evaluasi konsistensi untuk seluruh hierarkri
9.      Buat kesimpulan dari perhitungan tersebut.